Begitu merasuk dalam kalbu saat akhirnya terucap doa Talbiyah di Tanah Suci. Melengkapi kewajiban kita dalam beribadah kepada Sang Pencipta yang Esa. Jiwa dan raga kini terserahkan sepenuhnya, hanya untuk momen yang disebut Haji ini.

Namun, bagaimana terasa pilunya… Di zaman ini, keinginan untuk berhaji tidak bisa terlaksana secara cepat dan sesegera mungkin. Kita harus menanti bertahun-tahun lamanya sebelum mendapatkan kesempatan untuk menjejakkan kaki di Tanah Suci.

Tidak bisa disangkal, ada banyak perusahaan travel yang menawarkan alternatif untuk pergi haji tanpa menunggu, seperti Haji Furoda. Namun, kekecewaan menyelimuti hati ketika menyadari bahwa harganya begitu tinggi akibat pelemahan nilai tukar rupiah dan situasi pasca pandemi.

Bayangkan… Hanya untuk mendapatkan satu kursi visa furoda, banyak perusahaan travel menetapkan harga hingga mencapai 1 Milyar. Berbeda sekali dengan tahun-tahun sebelumnya yang hanya membutuhkan 300-400 jutaan. Belum lagi kekhawatiran yang sering kali menghantui setiap jama’ah dengan jalur selain reguler, seperti ketidakpastian penerbitan visa yang bisa mengakibatkan kegagalan masuk ke Tanah Suci dan melewatkan momen berharga wukuf di Arafah.